Translate

Sabtu, 15 Juni 2013

Kemarin saya goblok

Yah, sesuai judul yg di atas. Kemarin itu jadi hari yang sangat aneh sekaligus rada goblok menurut saya. Kenapa saya katakan demikian, tidak lain karena ada beberapa kejadian yang setelah saya pikir-pikir memang cukup menggelitik. Yah semacam dipermainkan oleh keadaan gitu.

Hal pertama adalah ketika saya ada di sebuah cafe di daerah warung lobak. Saat itu saya sedang asyik nongkrong dengan teman-teman dimana saya tiba-tiba ingat kalo saya lupa minta charger-an notebook yg barusan saya pinjam. Melalui bbm saya, saya kirim pesan ke sang empunya notebook. Ternyata kebetulan dia ada di daerah dekat cafe tersebut karena sedang ada reuni-an smp. Tapi masalah pertama dimulai. Saya yang hendak mengambil charger, lupa kalau kunci motor saya dimainin ama Alvie. Dan dia baru saja pergi mengantar Icha pulang ke Ciwidey. Takut keburu si empunya notebook pulang, saya berinisiatif ke tempat dia reunian dengan jalan kaki.

Sesampainya disana, ternyata orangnya sudah tidak ada. Dan bodohnya dia baru bbm-in saya kalau dia pergi ke tukang baso yang katanya di daerah Cingcin. Karena pengen buru-buru dan pilihannya cuma naik angkot saya pun berdiri di pinggir jalan untuk nunggu angkot yang lewat. Selang beberapa menit kemudian, seorang teman kuliah saya yang sedang membawa pacarnya di mobil. Bukannya ikut saya malah berbohong kalau saya lagi nunggu teman buat ke cafe tersebut.

Tidak lama kemudian sang angkot pun datang. Keadaan angkot tersebut lumayan penuh, sehingga saya duduk dekat pintu (karena tujuan saya juga dekat). Beberapa metert kemudian angkot berhenti untuk menurunkan penumpang dan ada juga penumpang yang naik. Sialnya, penumpang yang akan naik semuanya cewek-cewek muda. Dan atas perintah sang supir, saya pun terpaksa bergeser ke dalam dengan posisi tersudut di paling akhir.

Akhirnya, tempat yang akan saya tujupun sampe. Tapi karena ga tau jaim atau malu. Saya bukannya berhenti, malah lanjut terus. Bodohnya saya kebablasan sampe pemberhentian angkot terakhir di daerah Soreang, dimana semua penumpang turun. Saya pun turun untuk melanjutkan perjalanan dengan angkot lain yang saya lihat kursi depannya masih kosong.

Singkat cerita, saya pun sampai di warung bakso yang saya tuju. Setelah urusan saya beres, saya pun kembali ke cafe tersebut dengan cara paling efektif dan efisien serta aman menurut saya. Naik ojek.

Sesampainya di cafe tempat saya nongkrong, Alvie belum kembali dari nganter Icha dari Ciwidey. Saya kemudian sms untuk memastikan kunci motor ada di dia. Ternyata jawabannya tidak. Saya mulai panik, karena kalo cafe tutup, masa motor di tinggalin dan saya (masih trauma) pulan naik angkot :) . Beberapa menit kemudian Alvie pun sampai, dan kembali saya menanyakan kunci. Karena saya pikir dia bercanda. Dan ternyata memang tidak ada.

Saya kembali panik (untuk yang kedua kalinya). Semua temen yang disana saya tanyain. Dan ternyata!!!! Jreng jreng *diiringi musik horor melayu. Kunci keselip di bawah tas tepat di meja saya (-_-"). Dan saya pun malu sendiri. Hahaha

Hikmahnya adalah, jangan jaim kalo naik angkot. Eh ngga deng, hikmahnya. "Kalau mengerjakan segala sesuatu tanpa perhitungan, pekerjaan yang simple juga akan jadi rumit".

Sok diplomatis yah, padahal mah, saya-nya aja yang kepalang goblok (^_^)> hahahaha.

Senin, 10 Juni 2013

Awal Mula @Standupkabbdg Part II (1st Open Mic)

Oke, akhirnya punya waktu lagi buat lanjutin cerita yg kemaren.

Setelah kita pertama kali gathering di R.M. Ampera Gading yg dihadirin ama Saya, Hendri, bang Dika, dan mas Iman. Ketika semakin yakin dan semangat untuk membuat openmic perdana kita. Langkah awalnya. Kita harus mulai gencar di aku untuk memperbanyak massa. Setelah sekian lama tidak gathering maka pada sabtu yang bersejarah itu. Kita gathering untuk yg kedua kalinya. Dan tetep, yg buat dan rencanain gathering yg kedua ini adalah Iqbal, sang pembuat dan pencetus akun komunitas @Standupkabbdg. Dan seperti biasanya juga. Sang empunya ide itu tidak datang. Sabtu itu saya datang telat bersama dengan Iman. Dari pintu masuk saya sudah melihat Hendri, walaupun masih ragu itu dia apa bukan. Karena kita bertemu baru sekali. Di gathering yg kedua ini, saya menemukan teman-teman baru yg ternyata sangat peduli dan siap membantu untuk mengembangkan Stand Up Comedy di Kab. Bandung. Ada Epul (@S_Muhtadin), icha (@riskadewi), alvi (@asyahrinr) dan el (@el_pradipta) disana sudah menunggu kami. Sebenarnya hal ini lumayan sulit untuk daerah yg bisa di bilang, masyarakatnya belum semaju di kota Bandung itu sendiri. Tapi dengan bermodalkan tekad yg kuat dan keyakinan akan maju. Kita pun berani mencetuskan awal open mic @Standupkabbdg itu pada tanggal 25 November 2012. Dimana saya bertugas untuk mempersiapkan venue dan yg lain bertugas untuk publikasi. Setelah melewati minggu-minggu yg melelahkan dengan beberapa rapat, gathering dan sharing. Akhirnya, hari yg dinantikan itu pun datang juga. Awalnya sempat deg-degan sih. Karena saya sudah janji dengan pihak R.M. Ampera Gading, bahwa akan ada sekitar 50-an orang yg akan hadir. Dan ternyata sampai setengah jam sebelum acara, yg datang baru kita bertujuh. Sempat down juga sih. Tapi akhirnya rasa ragu itu terobati dengan datangnya para comic dan penonton. Open mic pertama @Standupkabbdg itu dihadiri oleh para komika dari @StandupIndoBdg @StandupIndoUPI dan lainnya. Dengan MC Hendri dan Icha. Line up nya kalo ga salah ada. Hendri, Gusman, Bolang, Agus, Brevo, Fadly, Fandi Bakrie, dan banyak lagi. Semua perjuangan dalam beberapa minggu terakhir terasa terobati dengan tertawa lepas yg mungkin hanya beberapa jam saja itu. Jujur, saya dan teman-teman benar gambling saat itu. Karena selain mempersiapkan openmic itun saya juga harus berbagi pikiran untuk acara kampus (Konser Peduli Bandung Selatan) untuk penggalangan dana korban banjir CPI.

Kini komunitas Stand Up Comedy Kab. Bandung ini dengan perlahan tapi pasti, mulai kokoh dengan semakin banyaknya member dan komika-komika baru bermunculan. Walaupun kita memang tidak lepas dari yg namanya konflik dan ketegangan. Itu semua hanyalah bumbu yg mempertebal kebersamaan di komunitas ini. Bagi saya pribadi, Komunitas @Standupkabbdg bukan hanya sekedar komunitas. Tapi juga tempat dimana saya bisa mendapatkan sahabat. Karena semua member @Standupkabbdg bukan hanya sebagai teman atau sahabat, tapi sudah seperti keluarga kedua bagi saya. Semoga kita semakin maju dan dapat diakui per-Stand Up Comedy-an Indonesia. Terima kasih, VIVA LA KOMTUNG!!!