Latar Belakang dan Sejarah
Situ Cisanti
Berbicara tentang situ Cisanti, pasti tidak bias lepas dari keberadaan dari Gunung Wayang itu sendiri dan juga legenda-legenda yang melingkupinya. Seperti halnya penamaan dari situ ini sendiri. Ada dua versi tentang penamaanya. Versi yang pertama menyebutkan bahwa nama Cisanti diambil dari nama sebuah tanjakan “Santi “ yang berada di desa Cibeureum. Nama Santi sendiri berasal seorang wanita pencari kayu yang meninggal di tanjakan tersebut yang berdekatan dengan situ.
Versi yang kedua mengatakan, nama Cisanti sendiri diambil dari nama seorang wanita keturunan Belanda dengan nama yang dipanggil santi oleh penduduk jaman dulu (nama asli wanita itu sebenarnya nama dalam bahasa Belanda) yang pernah berdiam di tempat tersebut. Situ ini berasal dari 7 mata air yang dimana menurut kuncen yang kami temui masing-masingnya mempunyai khasiat berbeda. Mata air tersebut antara lain Cikahuripan, Cisadane, Cikaludan, Cihamerang, Cikawadukan, Cikeramat dan terakhir Citarum.
Pinggiran Situ yang penuh sampah berserakan
Situ atau danau ini sempat rusak akibat adanya aktivitas penggarapan tidak terprogram dan tertutup oleh sedimen-sedimen dari aktivitas perkebunan warga sebelum akhirnya dibersihkan seperti sedia kala lagi pada tahun 2001 melalui program Citarum Bergetar (Bersih, Geulis sareung Lestari) yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat pada saat itu H. Nuryana bersama beberapa lembaga swadaya masyarakat. Sehingga diresmikan dan dibuka kembali untuk umum pada 2005 setelah dibersihkan dan dikeruk.
Profil Situ Cisanti
Situ Cisanti merupakan daerah kawasan strategis provinsi yang perawatannya dipegang langsung oleh Provinsi Jawa Barat. Dan untuk pengelolaannya dikelola bersama oleh pihak Perhutani dan LMDH Tarumajaya. Luas dari objek wisata ini seluruhnya sekitar 7,5 hektar. Untuk masuk ke tempat lokasi dikenakan tarif Rp. 7000/orang. Kondisi jalan menuju lokasi hampir 60% rusak dan hanya merupakan jalan bebatuan. Dikarenakan jalan yang hampir seluruhnya rusak maka pengunjung yang datang untuk berekreasi kebanyakan hanyalah para penduduk yang bermukin dekat dengan Situ ini. Selain dari situ itu sendiri, di tempat ini juga terdapat beberapa mata air keramat yang dianggap mampu mengabulkan permintaan para peziarah yang dating dan juga terdapat makom dari Dipati Ukur. Sehingga kebanyakan yang berkunjung kesini adalah bertujuan untuk berziarah ke gunung Wayang. Dan untuk menuju ke tempat keramat tersebut ada beberapa kuncen yang siap mengantar. Dan untuk masuk ke tempat tersebut dikenakan biaya Rp. 2500/orangnya. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh pengelola termasuk kurang.hal ini disebabkan oleh dualisme kepentingan yang terjadi pada pengelola. Kurang berbagai fasilitas seperti tempat makan, tempat bermain, penginapan dan camping ground semakin membuat para wisatawan kurang berminat untuk berkunjung ke tempat wisata yang indah ini.
Hal-hal yang sudah dilakukan pihak pengelola untuk promosi wisata Situ Cisanti
Seperti yang sudah dijelaskan diatas. Bahwa telah terjadi dualisme pengelola dan kurangnya perhatian dari pemerintah telah membuat objek wisata yang indah ini kurang gaungnya. Untungnya pihak LMDH Tarumajaya cukup kreatif dengan membuat sebuah blog tentang situ Cisanti. Yang berisi segala hal informasi yang dibutuhkan tentang objek wisata ini. Melalui blog tersebut diharapkan makin banyak para wisatawan yang berkunjung ke Situ Cisanti.
Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan kita dan wawancara dengan narasumber di lokasi. Tempat ini sangat membutuhkan banyak perhatian yang sangat banyak dari pemrintah. Karena carut marutnya pengelolaan lokasi wisata sangat bedampak buruk bagi kelangsungan lokasi wisata ini.
Dilain pihak pemerintah harus turun tangan langsung melalui dinas pariwisata untuk mempromosikan tempat wisata ini, dan kalau perlu dan memungkinkan lokasi wisata ini dibolehkan dikelola oleh pihak swasta yang berminat. Karena investasi yang benar pada tempat ini bukan hanya beguna bagi kelangsungan situ tetapi juga bagi kesejahteraan penduduk sekitar. Baik itu dari sisi ekonomi dan infrastruktur. Di samping itu infrastruktur penunjang seperti jalan menuju lokasi harus diperbaiki. Karena cukup membahayakan jika bepergian ke lokasi pada saat musim hujan. Diharapkan jika hal-hal diatas dapat dipenuhi, kita yakin objek wisata situ Cisanti kemungkinan bias menjadi objek wisata andalan tidak hanya di Kabupaten Bandung tetapi juga di Provinsi Jawa Barat seperti objek wisata gunung Tangkuban Perahu dan Kawah Putih.
Demikian laporan kunjungan kami dari kelompok I ke objek wisata Situ Cisanti, semoga kunjungan kami ke tempat tersebut dapat member manfaat.